reborn

0 komentar

sudah cukup lama blog ini terlupakan (ampir2 email ama paswordnya juga lupa). mungkin karena tujuan pertama dibuat emang buat tugas kuliah ya sedikit terlupakan. tapi ada keinginan untuk kembali menghidupkan lagi ini blog setelah baca blog seseorang....(terispirasi bahasa kerena mah). setelah tulisan ini akan ada tulisan-tulisan lain selain postingan-postingan tugas kuliah yang ada sebelumnya. nulis-nulis hal yang g penting juga kadang penting buat tetap pake ni otak buat berpikir biar g tumpul, asah otak gt (udah kayak TTS ya...haha. Tunggu postingan selanjutnya.. Don't miss it.

Senyawa amoniun kuartener (Quats)

0 komentar

Senyawa Amonium Kuartener (Quats) Senyawa quats merupakan garam amonium (NH 4+) dengan subtitusi gugus alkil atau aril pada beberapa atau keseluruhan atom H dari ion NH4+nya. Quats efektif digunakan untuk bakteri gram positif, tetapi kurang efektif untuk gram negatif kecuali bila ditambahkan sekuestran (pengikat logam). Perlu dicatat bahwa pemakaian yang tidak tepat terhadap “quats” dapat mencegah terjadinya fermentasi ( yaitu menghambat starter kultur gram positif). Tabel 15 menyajikan konsentrasi minimal quats untuk menghambat berbagai bakteri gram positif. Senyawa ini mudah berpenetrasi, sehingga cocok untuk permukaan berpori.
Quats bersifat stabil, memiliki umur simpan panjang, tidak korosif, mudah didespersikan, tidak mengiritasi kulit, mampu menghilangkan dan mencegah timbulnya bau tidak enak. Kelemahan dari quats adalah memiliki aktivitas yang lambat pada beberapa mikroorganisme biaya relative mahal, dan efek residu berupa lapisan tipis. Jenis quats yang banyak digunakan adalah setil trimetil ammonium bromida, laurel dimetil benzyl klorida, dengan konsentrasi 180-220 ppm, pada suhu 24 C atau lebih.. Konsentrasi yang lebih tinggi diperlukan air yang digunakan berkesadahan tinggi. Senyawa ini tida dapat digabungkan apabila dengan sabun dan deterjen anionic.
Tabel 15. Perbandingan Konsentrasi Minimal Beberapa Jenis Quats
Jenis Quats Pseudomonas fluoresces Staphylococcus aureus Aspergilus niger
Dodesil trimetil ammonium klorida
Dodesilbenzilmetil ammonium klorida
Cocobenildimetil ammonium klorida
Dodesidimetil ammonium klorida

Jenis Quats Pseudomonas fluoresces Staphylococcus aureus Aspergilus niger
Dodesil trimetil ammonium klorida
Dodesilbenzilmetil ammonium klorida
Cocobenildimetil ammonium klorida
Dodesidimetil ammonium klorida
Faktor-faktor yang mempengaruhi efektifitas desinfektan:
 Waktu kontak
 Suhu
 Konsentrasi
 pH
 Jenis kotoran
 Kecocokan dengan deterjen
Suatu desinfektan dinilai efektif sebagai pembersih permukaan, bila dapat membunuh 5-log dari 5 bakteri berbeda dalam waktu 5 menit atau memiliki kekuatan membunuh yang sama seperti 100 ppm chlorine. Suhu dapat meningkatkan kecepatan membunuh, tetapi persenyawaan khlorin dapat membusuk pada suhu sekitar 60 °C, sedangkan iodophors sekitar 48 °C. Keberadaan tanah dapat menurunkan aktifitas persenyawaan khlorin dan iodine. Suatu desinfektan harus sesuai dengan jenis bahan pembersih kimia yang digunakan.
Senyawa ini dikenal sebagai “quaternaries”, “quats”, atau “QACs”, adalah garam-garam ammonium dengan beberapa atau semua atom-atom H dalam ion (NH4) disubstitusi dengan gugus alkali atau gugus aril. Anionnya biasanya klorida atau bromida. Kation yang merupakan bagian utama adalah bagian aktif dari molekul, sedangkan bagian anionnya hanya penting karena dapat mempengaruhi kelarutan QACs. QACs yang banyak digunakan adalah cetil trimetil ammonium bromida dan lavrildimetilbencil ammonium klorida. Dibandingkan dengan hipokhlorit, QACs lebih mahal tetapi senyawa ini mempunyai banyak sifat-sifat yang diinginkan. Dengan demikian Mayoritas aplikasi untuk kuaterner senyawa amonium (Quats) yang berkaitan dengan afinitas yang sangat kuat untuk permukaan, yang membuat mereka kuat surfaktan. Senyawa amonium yang kuaterner menjerap di hampir semua permukaan yang mengakibatkan pembentukan monolayer. Karena kebanyakan permukaan, termasuk kulit, mukosa dan rambut, dikenakan negatif, mereka menarik bermuatan positif kuaterner ammonium ion.
Senyawa amonium yang kuaterner berisi grup hidrofobik seperti misalnya kelompok tetradecyl Trimetil Tetradecyl Ammonium bromida (Cetrimide) atau kelompok cetyl Trimetil Cetyl Ammonium bromida (CTAB). Kelompok ini memiliki karakter berminyak dan karenanya air repels.
Pembentukan monolayer ini minyak dan netralisasi permukaan, serta membasahi baik mereka dan perekat properti, membentuk dasar untuk pemanfaatan kuaterner senyawa amonium (Quats) dalam berbagai bidang aplikasi.
Sifat dari senyawa amonium kuaterner (Quats) bervariasi oleh:
- Jumlah dan panjang rantai alkil
-Pengenalan berbagai kelompok aktif dalam molekul
- Pilihan yang sesuai anion (klorida, bromida, dll)
Secara umum senyawa amonium kuaterner tidak sesuai dengan Anionic surfaktan, sabun dan deterjen Anionic sintetik. Namun mereka kompatibel dengan non-ionik maupun dengan deterjen amfoter. Anionic sarcosinates yang diklaim kompatibel dengan senyawa ammonium kuaterner. Perumusan pengkondisian shampoo, dikombinasikan pembersih dan desinfektan dan lain-lain berdasarkan senyawa amonium kuaterner dan sarcosinates atau non-ion deterjen adalah sebuah kemungkinan.
QACs, tidak dipengaruhi oleh adanya kotoran-kotoran organik, monokorosif, walaupun beberapa jenis karet dapat dipengaruhi dan tidak mengiritasi kulit. Senyawa ini mudah berpenetrasi sehingga sangat berguna untuk permukaanpermukaan yang porous. Senyawa ini efektif pada suhu dan pH yang tinggi. Kelemahan dari senyawa ini adalah QACs sangat efektif pada bakteri Gram positif saja, membentuk film pada peralatan penanganan dan pengolahan pangan, dan tidak dapat bekerja sama dengan deterjen sintetik tipe anionik.

KOMUNIKASI PEMBANGUNAN

0 komentar

Salah satu kajian dari komunikasi yang akan dibahas dalam penelitian tentang revitalisasi pariwisata pasca gempa dan tsunami 17 Juli 2006 adalah komunikasi pembangunan. Keberhasilan pembangunan berawal dari adanya komunikasi dalam pembangunan. Komunikasi memiliki peran dalam pelaksanaan pembangunan. Hedebro (dalam Nasution, 2004:95-96) mengidentifikasi tiga aspek komunikasi dan pembangunan yang berkaitan dengan tingkat analisanya, yaitu :
a. Pendekatan yang berfokus pada pembangunan suatu bangsa, dan bagaimana media massa dapat menyumbang dalam upaya tersebut. Di sini, politik dan fungsi-fungsi media massa dalam pengertian yang umum merupakan objek studi, sekaligus masalah-masalah yang menyangkut struktur organisasional dan pemilikan, serta kontrol terhadap media. Untuk studi jenis ini, sekarang digunakan istilah kebijakan komunikasi dan merupakan b. pendekatan yang paling luas dan bersifat general (umum).
c. Pendekatan yang juga dimaksudkan untuk memahami peranan media massa dalam pembangunan nasional, namun lebih jauh spesifik. Persoalan utama dalam studi ini adalah bagaimana media dapat dipakai secara efisien, untuk mengajarkan pengetahuan tertentu bagi masyarakat suatu bangsa.
Pendekatan yang berorientasi kepada perubahan yang terjadi pada suatu komunitas lokal atau desa. Studi jenis ini mendalami bagaimana aktivitas komunikasi dapat dipakai untuk mempromosikan penerimaan yang luas akan ide-ide dan produk baru.


Dari sekian banyak ulasan para ahli mengenai peran komunikasi pembangunan, Hedebro (dalam Nasution, 2004:102-103) mendaftar 12 peran yang dapat dilakukan komunikasi dalam pembangunan, yakni:
a. Komunikasi dapat menciptakan iklim bagi perubahan dengan membujukkan nilai-nilai, sikap mental, dan bentuk perilaku yang menunjang modernisasi.
b. Komunikasi dapat mengajarkan keterampilan-keterampilan baru, mulai dari baca-tulis ke pertanian, hingga ke keberhasilan lingkungan, hingga reparasi mobil (Schram,1967).
c. Media massa dapat bertindak sebagai pengganda sumber-sumber daya pengetahuan.
d. Media massa dapat mengantarkan pengalaman-pengalaman yang seolah-olah dialami sendiri, sehingga mengurangi biaya psikis dan ekonomis untuk menciptakan kepribadian yang mobile.
e. Komunikasi dapat meningkatkan aspirasi yang merupakan perangsang untuk bertindak nyata.
f. Komunikasi dapat membantu masyarakat menemukan norma-norma baru dan keharmonisan dari masa transisi (Rao,1966).
g. Komunikasi dapat membuat orang lebih condong untuk berpartisipasi dalam pembuatan keputusan di tengah kehidupan masyarakat.
h. Komunikasi dapat mengubah struktur kekuasaan pada masyarakat yang bercirikan tradisional, dengan membawa pengetahuan kepada massa. Mereka yang beroleh informasi akan menjadi orang yang berarti, dan para pemimpin tradisional akan tertantang oleh kenyataan bahwa ada orang-orang lain yang juga mempunyai kelebihan dalam hal memiliki informasi.
i. Komunikasi dapat menciptakan rasa kebangsaan sebagai sesuatu yang mengatasi kesetiaan-kesetiaan lokal.
j. Komunikasi dapat membantu mayoritas populasi menyadari pentingnya arti mereka sebagai warga negara, sehingga dapat membantu meningkatkan aktivitas politik (Rao, 1966)
k. Komunikasi memudahkan perencanaan dan implementasi program-program pembangunan yang berkaitan dengan kebutuhan penduduk
l. Komunikasi dapat membuat pembangunan ekonomi, sosial, dan politik menjadi suatu proses yang berlangsung sendiri (self-perpetuating).



Konsep komunikasi pembangunan dapat dilihat dalam arti yang luas dan terbatas. Dalam arti yang luas, komunikasi pembangunan meliputi peran dan fungsi komunikasi (sebagai suatu aktivitas pertukaran pesan secara timbal-balik) diantara semua pihak yang terlibat dalam usaha pembangunan, terutama antara masyarakat dengan pemerintah, sejak dari proses perencanaan, kemudian pelaksanaan, dan penilaian terhadap pembangunan. Sedang dalam arti yang sempit, komunikasi pembangunan merupakan segala upaya dan cara, serta teknik penyampaian gagasan, dan keterampilan-keterampilan pembangunan yang berasal dari pihak yang memprakarsai pembangunan dan ditujukan kepada masyarakat luas. Kegiatan tersebut bertujuan agar masyarakat yang dituju dapat memahami, menerima, dan berpartisipasi dalam melaksanakan gagasan-gagasan yang disampaikan tadi.

Kedua pengertian tadi merupakan acuan dari konsep komunikasi pembangunan pada umumnya. Sedangkan konsep komunikasi pembangunan khas Indonesia dapat didefinisikan sebagi berikut :

“ Komunikasi pembangunan adalah proses penyebaran pesan oleh seseorang atau sekelompok orang kepada khalayak guna mengubah sikap, pendapat, dan perilakunya dalam rangka meningkatkan kemajuan lahiriah dan kepuasan batiniah, yang dalam keselarasannya dirasakan secara merata oleh seluruh rakyat” (Effendy, 2005: 92).

Agar komunikasi pembangunan lebih berhasil mencapai sasarannya, serta dapat menghindarkan kemungkinan efek-efek yang tidak diinginkan. Kesenjangan efek ditimbulkan oleh kekeliruan cara-cara komunikasi, hal ini bisa diperkecil bila memakai strategi komunikasi pembangunan yang dirumuskan sedemikian rupa, yang mencakup prinsip-prinsip berikut:
a. Pengunaan pesan yang dirancang secara khusus (tailored message) untuk khalayak yang spesifik.
b. Pendekatan “ceiling effect” yaitu dengan mengkomunikasikan pesan-pesan yang bagi golongan yang dituju (katakanlah golongan atas) merupakan redudansi (tidak lagi begitu berguna karena sudah dilampaui mereka atau kecil manfaatnya, namun tetap berfaedah bagi golongan khalayak yang hendak dicapai.
c. Penggunaan pendekatan “narrow casting” atau melokalisir penyampaian pesan bagi kepentingan khalayak .
d. Pemanfaatan saluran tradisional, yaitu berbagai bentuk pertunjukkan rakyat yang sejak lama berfungsi sebagai saluran pesan yang akrab dengan masyarakat setempat.
e. Pengenalan para pemimpin opini di kalangan lapisan masyarakat yang berkekurangan (disadvantage), dan meminta bantuan mereka untuk menolong mengkomunikasikan pesan-pesan pembangunan.
f. Mengaktifkan keikutsertaan agen-agen perubahan yang berasal dari kalangan masyarakat sendiri sebagai petugas lembaga pembangunan yang beroperasi di kalangan rekan sejawat mereka sendiri.
g. Diciptakan dan dibina cara-cara atau mekanisme keikutsertaan khalayak (sebagai pelaku-pelaku pembangunan itu sendiri) dalam proses pembangunan, yaitu sejak tahap perencanaan sampai evaluasinya (Nasution, 2004:163-164).


Menurut AED (1985), ada empat strategi komunikasi pembangunan yang telah digunakan selama ini, yaitu:
a. Strategi-strategi yang didasarkan pada media yang dipakai (media based strategy).
b. Strategi-strategi disain instruksional.
c. Strategi-strategi partisipatori.
d. Strategi-strategi pemasaran (Nasution, 2004:164).


Masing-masing strategi mencerminkan suatu rangkaian prioritas tertentu mengenai bagaimana menggunakan komunikasi untuk mencapai kebutuhan-kebutuhan pembangunan.

komunikasi Inovasi

0 komentar

Oleh M Badri

Agen Pembaru

Agen pembaru adalah pekerja profesional yang berusaha mempengaruhi atau mengerahkan keputusan inovasi orang lain selaras dengan yang diinginkan oleh Lembaga Pembaruan dimana dia bekerja. Mereka yang termasuk agen pembaru: guru, penyuluh lapangan, pekerja sosial, juru dakwah, missionaris. Dalam pengertian yang lebih luas: penjaja dagangan, kader partai di desa, juru penerang, konsultan atau siapa saja yang berusaha menawarkan gagasan-gagasan baru, barang-barang baru atau tindakan-tindakan baru (inovasi) kepada anggota masyarakat dan berusaha agar orang-orang itu mengadopsi inovasi yang ditawarkan bisa disebut agen pembaru.

Fungsi utama agen pembaru adalah: menjadi mata rantai penghubung antara dua sistem sosial atau lebih. Sebagai contoh, penyuluh pertanian lapangan adalah mata rantai yang menghubungkan Dinas Pertanian dengan para petani. Agen pembaru tidak selalu orang pemerintah, bisa juga orang swasta atau tenaga sukarela.

Hal itu tercermin dalam peranan utama seorang agen perubahan (Havelock, 1973).

1. Sebagai katalisator, menggerakkan masyarakat untuk mau melakukan perubahan.

2. Sebagai pemberi pemecahan persoalan.

3. Sebagai pembantu proses perubahan : membantu dalam proses pemecahan masalah dan penyebaran inovasi

4. Sebagai penghubung (linker) dengan sumber-sumber yang diperlukan untuk memecahkan masalah yang dihadapi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan agen pembaru:

1. Gencarnya usaha promosi
2. Lebih berorientasi pada klien
3. Kerjasama dengan opinion leader/ tokoh masyarakat
4. Kredibilitas agen pembaru di mata klien

Opinion Leader

Opinion leader adalah orang yang mempunyai keunggulan dari masyarakat kebanyakan. Maka sepantasnya jika mempunyai karakteristik yang membedakan dirinya dengan yang lain. Beberapa karakteristik yang dimaksud adalah :

* Lebih tinggi pendidikan formalnya dibandingkan dengan anggota masyarakat lain;
* Lebih tinggi status sosial ekonominya;
* Lebih inovatif dalam menerima dan mengadopsi ide baru;
* Lebih tinggi pengenalan medianya;
* Kemampuan empatinya lebih besar;
* Partisipasi sosialnya lebih besar;
* Lebih kosmopolit (mempunyai wawasan dan pengetahuan yang luas) (Nurudin, 2005:160).

Rogers (1995:239) menjelaskan karakteristik pemuka pendapat yang membedakan dari masyarakat lainnya, yaitu:

(1) Pemuka pendapat mempunyai ekspose lebih besar ke mass media dibandingkan para pengikutnya;

(2) Pemuka pendapat lebih kosmopolit daripada pengikutnya;

(3) Pemuka pendapat mempunyai hubungan lebih luas dengan agen perubahan dibandingkan pengikutnya;

(4) Pemuka pendapat memiliki partisipasi sosial lebih besar dibanding pengikutnya;

(5) Pemuka pendapat memiliki status sosial ekonomi yang lebih tinggi dibandingkan pengikutnya;

(6) Pemuka pendapat lebih inovatif dibandingkan pengikutnya;

(7) Ketika suatu sistem norma sosial menyukai perubahan, para pemuka pendapat menjadi lebih inovatif, tetapi ketika norma-norma tidak menyukai perubahan, maka para pemimpin pendapat tidak terlalu inovatif.

Schramm dalam Ardianto dan Erdinaya (2004:167) pernah melakukan penelitian untuk mengetahui atau menemukan para pemuka pendapat di tengah-tengah masyarakat, melalui :

1. Revore Study.

2. Decatur Study

3. Drug Study.

4. Sociometric Method.

5. Informant’s Rating.

6. Self Designating Method.

Mardikanto (1988:72) juga menjelaskan penelusuran tentang pemuka pendapat, yaitu melalui beberapa model seperti:

(a) Model sosiometri

(b) Model jenjang-informan

(c) Model tunjuk-diri

(d) Pengamatan langsung.

Penerima Inovasi (Anggota Sistem Sosial)

Orang-orang yang berada dalam sistem sosial itu walaupun merupakan suatu kesatuan namun mereka itu berbeda dalam tanggapan dan penerimaannya terhadap ide baru. Ada anggota sistem yang cepat mengetahui adanya inovasi dan lebih awal menerimanya dan ada pula yang begitu terlambat.

Rogers (1983) mengelompokkan pengadopsi inovasi sebagai berikut:

(1) Perintis (innovator), yang mencakup sekitar 2.5 persen dari suatu populasi, (2) Pelopor (earlyadopter) sekitar 13.5 persen,

(3) Penganut dini (early majority) sekitar 34 persen,

(4) Penganut lambat (late majority) sekitar 34 persen, dan

(5) Kaum kolot (laggard) sekitar 16 persen.

Ciri-Ciri Anggota Sistem Yang Lebih Inovatif

Ciri-ciri sosial ekonomi

1. Lebih berpendidikan, termasuk lebih menguasai kemampuan baca tulis.
2. Mempunyai status sosial yang lebih tinggi (pendapatan, tingkat kehidupan, kesehatan, prestise pkerjaan/ jabatan, pengenalan diri terhadap kelas sosial tersebut.
3. Memiliki tingkat mobilitas sosial ke atas lebih besar, yakni kecenderungan untuk lebih meningkat lagi status sosialnya. Barangkali mereka menggunakan pengadopsian inovasi sebagai salah satu jalan untuk mempertinggi status tersebut.
4. Lebih berorientasi pada ekonomi komersial.
5. Memiliki sikap lebih berkenan terhadap kredit
6. Memiliki pekerjaan yang lebih spesifik

Ciri kepribadian

1. Memiliki empati lebih besar.
2. Kurang dogmatis.
3. Mempunyai kemampuan abstraksi yang lebih besar.
4. Mempunyai rasionalitas lebih besar.
5. Lebih tinggi intelegensinya
6. Memiliki sikap lebih berkenan terhadap perubahan
7. Memiliki sikap mau mnegambil resiko
8. Memiliki sikap lebih berkenan terhadap pendidikan dan ilmu pengetahuan
9. Kurang percaya pada nasib.
10. Motovasinya untuk meningkatkan taraf hidup lebih tinggi
11. Aspirasinya terhadap pendidikan, pekerjaan dsb lebih tinggi.

Ciri komunikasi

1. Partisipasi sosialnya lebih besar
2. Lebih sering mengadakan komunikasi interpersonal dengan anggota sistem lainnya.
3. Lebih sering mengadakan hubungan dengan orang asing.
4. Lebih sering mengadakan hubungan dengan agen pembaru
5. Lebih sering bertatap dengan media massa
6. Banyak mencari informasi mengenai inovasi
7. Lebih tinggi tingkat kepemimpinannnya
8. Menjadi anggota sistem yang bernorma lebih modern

profil perusahaan peternakan di indonesia

5 komentar

Charoen Popkhand Indonesia Tbk

Charoen Popkhand Indonesia Tbk (CPI) didirikan pada tahun 1972 dan bergerak dalam industri pakan ternak dan pengolahan daging ayam. Perusahaan merupakan PMA (Penanaman Modal Asing) dengan pemegang saham terdiri dari PT. Central Proteinaprima, Royal Bank of Canada (Asia) Ltd., UBS AG Singapura dan publik.

Saat ini CPI memiliki kapasitas produksi pakan ternak dari unit-unit pabriknya yang tersebar di Mojokerto, Jakarta dan Medan sebesar 2,6 juta ton per tahun. Pada 2006 CPI dan anak perusahaan CP Jaya Farm membeli 100% saham PT. Centralavian Pertiwi senilai Rp 30 miliar. Centralavian Pertiwi bergerak dalam bidang pembibitan DOC parent stock yang berlokasi di Subang, Bogor dan Lampung. Transaksi ini untuk memperkuat posisi CP di bidang agribisnis.

Pada 2007 CPI Tbk membeli pabrik pakan ternak milik PT Central Proteina Prima di Semarang, Jawa Tengah dengan melakukan tukar guling. Pabrik pakan ikan dan udang milk CPI di Medan yang dihargai Rp 48 miliar sedangkan pabrik milik CP Prima di Semarang seluas 47ribu m2 senilai Rp 108,7 miliar. Pabrik tersebut memiliki kapasitas produksi 25.000 ton pakan udang dan 110.000 pakan ikan. Dengan demikian CP harus menombok sebanyak Rp 60miliar.

Selain itu, CPI akan mendirikan pabrik pakan ternak di Lampung dan peternakan ayam skala kecil di Indonesia bagian timur. CP juga akan membangun pabrik pengolahan daging ayam di Salatiga, Bandung dan Medan berkapasitas 2 ribu ekor per jam. Untuk proyek ekspansi ini CP mendapat pinjaman dari Citibank sebesar Rp 310 miliar dan US$ 45 juta. Untuk tahap pertama Citibank Bank menyalurkan US$ 125 juta tahun 2007.

Sementara itu, pertumbuhan pendapatan dan laba bersih 2007 ini sebesar Rp 8,3 triliun dan Rp 210 miliar atau naik 31% dari 2006. Sedangkan tahun 2008, CP menargetkan pertumbuhan sebesar 25% dari 2007.

Cheil Jedang Feed Indonesia

CJ Feed Indonesia merupakan anak perusahaan Cheil Jedang dari Korea Selatan yang mulai berbisnis di Indonesia pada 1989. CJFI mengoperasikan 2 perusahaan pakan (feedmill) yaitu PT. CJ Superfeed yang berdiri pada 1996 dan PT. CJ Feed Jombang yang berdiri pada 2004. Pabrik pakan ternak ini masing-masing berlokasi di Serang, Banten dan Jombang, Jawa Timur dengan total kapasitas produksi 750.000 ton per tahun.

Pakan ternak yang diproduksi CJ Feed terdiri dari pakan broiler, layer, breeder, babi, puyuh, konsentrat dan udang. untuk melayani permintaan pelanggan yang berada di wilayah Jawa Barat, Jabodetabek, Sumatera dan Kalimantan. Produk

pakan ternak yang diproduksi CJS menggunakan merk Superfeed.

Pada 1997 CJ Feed Indonesia mendirikan PT. Super Unggas Jaya yang bergerak dalam industri peternakan yang memproduksi DOC dengan kapasitas . 20 juta ekor per tahun. Peternakan ini berlokasi di Tutur, Jawa Timur. Produk DOC ini menggunakan merk Superchicks. SUJ melakukan ekspansi dengan membangun lagi 9 unit peternakan ayam di berbagai daerah termasuk Jawa Barat dan Kalimantan Timur. Sehingga kini total produksi DOCnya mencapai 54 juta ekor per tahun.

CJ Feed Jombang membangun silo untuk menampung jagung sebagai bahan baku utama produksi pakan ternak yang mulai dioperasikan pada September 2007. Hal ini untuk menjamin ketersediaan bahan baku, tanpa tergantung pada musim panen jagung dan stok jagung di pasar. Sehingga proses produksinya ternak tidak terganggu meski ada peningkatan produksi.

Pada 2008 CJ Feed menargetkan berada di peringkat ketiga perusahaan pakan terbesar di Indonesia dengan total produksi satu juta ton per tahun dari tiga pabriknya.

Sierad Produce Tbk

Sierad Produce didirikan pada 1985 dengan nama PT Betara Darma Ekspor Impor, merupakan hasil penggabungan dari empat perusahaan pada tahun 2001, yaitu PT Anwar Sierad Tbk, PT Sierad Produce Tbk, PT Sierad Feedmill dan PT Sierad Grains.

Sierad Produce (SP) berdiri pada 1985 dan bergerak dalam bidang peternakan ayam bibit induk untuk menghasilkan ayam niaga, pemotongan ayam dan pengolahan ayam terpadu dengan cold storage. Selain itu SP juga bergerak dalam industri pakan ternak, industri pengeringan jagung dan industri obata-obatan dan vitamin hewan. Peternakan dan pabrik pengolahan tersebar di Tangerang, Bogor, Sukabumi, Lampung dan Sidoarjo. Saat ini SP merupakan salah satu produsen pakan ternak terbesar di Asia Tenggara.

Perusahaan yang berawal dari penjual telur eceran di pasar Jatinegara, Jakarta Timur. Kemudian berkembang membangun Rumah Potong Ayam yang terletak di jabaon, Jawa Barat ini merupakan yang terbesar di Indonesia, yang memiliki kapasitas produksi 8.000 ekor per jam. Produk olahan ayam yang dihasilkan dikemas dengan merk Delfarm, yang tersedia di berbagai supermarket besar di Indonesia.

Sementara itu divisi pakan ternaknya yang brelokasi di Sidoarjo (Jawa Timur). Tangerang (Jawa Barat) memiliki total kapasitas produksi sekitar 540.000 ton per tahun. Produk utamanya berupa pakan unggas baik berupa pakan lengkap maupun concentrate.

Pada 2007 SP mendapat pinjaman Rp 225 miliar dari BNI, sebesar Rp 200 miliar digunakan untuk peningkatan kapasitas produksi pakan ternak dan sisanya Rp 25 miliar untuk tambahan modal kerja untuk meningkatkan populasi ayam hasil produksi mitra bisnisnya. Pinjaman tersebut dijamin dengan aset-aset berupa tanah dan bangunan serta mesin pabrik pakan ternak yang terletak di Sidoarjo dan Tangerang.

Tahun 2008 ini SP merencanakan akan membangun tiga pabrik baru di Magelang, Jawa Tengah yang akan selesai pada awal 2009. Dengan tambahan pabrik baru tersebut SP menargetkan peningkatan produksi ayam ternak sebesar 420 ribu per minggu menjadi 2.000.000 per minggu. Sementara ayam petelur diharapkan bisa mencapai 300 ribu per pekan.

Saat ini, pangsa pasar SP tercatar sebesar 7% untuk peternakan ayam berusia sehari (DOC) dan 7% untuk pasar pakan ternak. Sementara itu, pada 2007 SP behasil membukukan pendapatan sebesar Rp 1,2 triliun dan laba bersih Rp 27,5 miliar.

Malindo Feedmill

Pada awalnya bernama PT. Gymtech Feedmill Indonesia yang berdiri sejak 1998, kemudian nama perusahaan berubah menjadi Malindo Feedmill. Malindo merupakan salah satu perusahaan milik keluarga Lau dari Malaysia yang memperoleh pengarahan teknis perternakan ayam dan pakan ternak dari perusahaan teratas di negara itu yaitu Leong Hup Holding Berhard dan Emivest Bhd. Leong Hup Holding memiliki pangsa pasar mencapai 30% untuk industri DOC di Malaysia. Sedangkan Emivest berpengalaman sebagai perusahaan pakan ternak selama 15 tahun.

Malindo bergerak di bidang produksi dan penjualan pakan ternak dengan kapasitas produksi 438 ribu ton per tahun. Malindo juga mengoperasikan pembibitan dan distribusi DOC ras pedaging dan petelur. Melalui anak perusahaannya, PT Bibit Indonesia mampu menguasai 6% pangsa pasar di Indonesia. Saat ini, kapasitas produksinya mencapai 100 juta DOC per tahun.

Pada 2006 Malindo melakukan Initial Public Offering (IPO) dengan melepas 18% saham melalui Bursa Efek Jakarta. Dana hasil IPO sekitar 70% atau Rp 53,7 miliar digunakan untuk ekspansi usaha dengan membangun peternakan baru dan sisanya 30% untuk menambah modal kerja. Saat ini pemegang saham terdiri dari Dragon Amity Ltd (81,6%), Lai Hup Heng (0,4%) dan publik (18%).

Malindo membangun peternakan berkapasitas 18 juta DOC per tahun di Pasuruan, Surabaya terdiri dari 2 area pembibitan dan satu area penetasan yang mulai berproduksi pada pertengahan 2007.

Pada akhir 2007 MF telah menyiapkan dana sebesar US$ 26 juta untuk membangun pabrik pakan ternak berkasitas 360 ribu ton per tahun. Pabrik baru yang akan dibangun pada pertengahan 2008 ini berlokasi di Kawasan Industri Modern Cikande, Banten dengan investasi sekitar Rp 100 miliar.

Lokasi pabrik terletak di Cikande, Banten dan berdekatan dengan pelabuhan Bojonegara yang sedang dalam tahap pembangunan. Dengan adanya pelabuhan baru ini, diharapkan aka nada efisiensi biaya dengan berkurangnya biaya transportasi dan pengiriman bahan baku dan pakan dari lokasi pabrik kepada pelanggan di sekitar Jawa Barat.

Disamping itu, Malindo juga akan mengakuisisi perusahaan terafiliasi yaitu PT Leong Ayamsatu Primedona (LAP), yang bergerak dalam bidang usaha pembibitan DOC dan peternakan ayam ras pedaging. Leong Ayamsatu memiliki kapasitas produksi 62 juta DOC dan 6 juta broiler per tahun peternakan di Medan dan Jakarta. Sementara itu, pendapatan MF pada 2007 tercatat sebesar Rp 982,8 miliar.

Japfa Comfeed

Japfa Comfeed (JC) berdiri pada 1971 dan bergerak dalam bidang industri pakan ternak. Saat ini pemegang saham JC terdiri dari Pacific Focus Enterprises, Ltd. (28,94%), JP Morgan Chase Bank (9,65%), Coutts Bank Von Ernst, Ltd. (9,15%), Rangi Management Ltd. (8,57%), BNP Paribas Private Bank Singapore (6,63%) dan publik dengan kepemilikan masing-masing kurang dari lima persen sebanyak (37,06%).

JC adalah salah satu perusahaan agrobisnis terintegrasi di Indonesia, saat ini industri pakan ternak memiliki total kapasitas produksi 1,73 juta ton per tahun. Sementara itu, peternakan bibit ayam yang dikelola oleh anak perusahaan, PT Multibreeder Adirama Tbk, usaha aquakultur yang dikelola anak perusahaan, PT Suri Tani Pemuka. Lokasi pabrik pakan ternak dan peternakan tersebar di Lampung, Cirebon (Jawa Barat), Sidoarjo (Jawa Timur) dan Tangerang.

Pada 2007 Japfa membangun 2 unit pabrik pakan ternak dengan investasi Rp 50 miliar di Cikupa dan Padang.

JC akan membangun industri pakan ternak berkapasitas 1.000 ton per tahun dengan investasi awal Rp 50 miliar. Pabrik baru tersebut dibangun di Padang, Sumatera Barat dan diharapkan akan mulai beroperasi pada 2008 ini.

Selanjutnya JC akan mengembangkan industri breeding (pembibitan) ternak, terutama day one chick (DOC), untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Sumatera Barat dan sekitarnya.

Baru-baru ini JC menyuntikkan dana kepada anak perusahaan, PT Multibreeder Adirama Indonesia Tbk senilai US$55 juta. Diantaranya sebesar US$ 38.21 juta akan digunakan untuk pelunasan pinjaman yang jatuh tempo pada 2011 dan US$ 16.78 juta untuk pembelian aset dan modal kerja.

Sementara itu, pada 2007 total pendapatan Japfa mencapai Rp 7,9 triliun dan laba bersih sebesar Rp 180,9 .miliar. Diantaranya 80% merupakan kontribusi dari industri pakan ternak.

PT. Gold Coin Indonesia

Nama perusahaan : PT. Gold Coin Indonesia

Bentuk perusahaan : perseroan terbatas

Bidang usaha : industri makanan ternak

Alamat perusahaaan : jalan raya bekasi Km.28 Ds.Medan Satria kecamatan Medan Satria kabupaten bekasi

Input : pakan ternak (babi, ikan , ayam , Udang, dan burung), trading komoditas

Output : penyediaan bahan baku, perawatan peralatan dan mesin produksi, biaya transportasi, dan biaya pegawai.

PT. METRO INTI SEJAHTERA

Nama Perusahaan : PT. METRO INTI SEJAHTERA

Bentuk Perusahaan : Perseroan terbatas

Jenis Perusahaan : Industri pakan ternak

Alamat : JLn.Raya Bekasi Km 28 Kelurahan Medan Satria Bekasi Barat

Input : Penjualan berbagai jenis pakan antara lain pakan ayam broiler, ayam petelur, pakan itik,pakan sapi perah, babi, ikan serta jenis konsentrat

Output : Penyediaan bahan baku, biaya transportasi, biaya pagawai

PT.SENTRAL TERNAK

Sentralternak.com berdiri pada awal tahun 2008 dan bergerak pada bidang usaha distributor sarana produksi ternak (sapronak), bibit unggas, training, dan konsultasi seputar masalah ternak.

Sentralternak dikelola oleh alumni Fakultas Peternakan bersama para akademisi dan praktisi dibidang peternakan dengan kantor layanan di Malang - Jawa Timur. Hadir untuk bersama-sama membangun perekonomian nasional dengan komoditi ternak.

Di tahun pertama sengaja kami memulai usaha kami dengan produk ternak unggas, ternak potong, dan aneka ternak. Kami menyediakan berbagai macam mesin seperti mesin penetas telur, spare part serta peralatan pendukung, mixer pakan, mesin pencabut bulu, brooder atau pemanas, kandang battery, bibit unggas, dan CD Program. Kami juga membuka layanan konsultasi seputar masalah ternak

Dengan didukung tenaga-tenaga ahli yang berkompeten dibidangnya kami yakin Sentralternak akan mampu bersaing dengan perusahaan serupa dan harapan kami sentralternak tidak hanya berperan sebagai distributor semata tapi lebih dari itu. Untuk itu kami mempunyai komitmen yang kuat untuk selalu berusaha membuat anda, pelanggan kami, mitra kami merasa puas dengan layanan yang kami berikan.

PT.MENSANA

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya sejak didirikannya perusahaan ini pada akhir tahun 1986 yang lalu, kami merasa menemukan kesempatan yang tepat di saat yang tepat dimana hal itu merupakan bagian penting dari suksesnya PT. Mensana Aneka Satwa.

Dengan semakin berkembangnya usaha peternakan di Indonesia, kami melihat adanya peluang untuk menyediakan produk-produk obat hewan serta peralatan ternak yang tentunya berkualitas tinggi.

Kami juga telah mempersiapkan jaringan-jaringan penjualan di beberapa pasar, untuk mengantisipasi pertumbuhan akan kebutuhan produk-produk obat hewan serta peralatan ternak di masa yang akan datang.

Saat ini, sebagai salah satu produsen obat hewan dan peralatan ternak yang berkualitas tinggi di Indonesia, kami berupaya untuk terus berkembang sejalan dengan cepatnya pertumbuhan usaha peternakan di Indonesia. Walaupun kesuksesan kami menunjukkan pertumbuhan yang amat baik, namun demikian masih ada beberapa target yang hendak kami capai. Kami berusaha untuk terus meningkatkan efisiensi dan membuat produk-produk kami dapat bersaing di pasaran. Dengan pengalaman manajemen kami dan dukungan para karyawan yang berkredibilitas tinggi serta customer yang setia, saya percaya bahwa semua target tersebut di atas dapat tercapai.

Produk Mensana

Untuk ribuan customer kami yang terpuaskan, Mensana adalah sumber dari produk obat hewan dan peralatan ternak yang unggul dan berkualitas.

Beragam produk kami mulai dari :


Produk Lokal

> Vaksin, Vitamin, Antibiotik, Antiparasit dari Laboratorios Hipra S.A. Spanyol

Produk Import

>Vaksin, Vitamin, Antibiotik, Antiparasit dan Desinfektan

>Premix

>Equipment (Peralatan Ternak) : automatic drinker,
gas brooder, feeder chick, extra fan LP42, Keranjang Ayam dan lain sebagainya

PT Berlian Unggas Sakti

Feed Mill

Di kota Medan, PT Berlian Unggas Sakti didirikan untuk mengembangkan usahanya, menyediakan Pakan Ayam dan bibit ayam niaga baik ayam pedaging maupun ayam petelur yang berkualitas, bagi peternak di kota Medan dan sekitarnya, serta di beberapa kota lainnya.

Berdirinya PT Berlian Unggas Sakti adalah suatu langkah Fenomenal yang dilakukan pengusaha lokal Medan,untuk mengembangkan industri perunggasan di wilayah Sumatera Utara. Pada perkembangan berikutnya, saat ini keseluruhan saham perusahaan dimiliki oleh suatu kelompok usaha dari Jakarta dengan visi yang lebih kuat untuk membersakan usaha yang telah dirintis.

Saat ini PT Berlian Unggas Sakti dipimpin oleh Direktur Utama Bapak Zulfandiari Zaidir yang didampingi oleh Bapak Agung Goentomo selaku Direktur Keuangan dan Bapak Dedi Mulyadi selaku Direktur Produksi, serta Manager-manager lainnya dengan kualifikasi dan pengalaman yang sangat memadai, bersama-sama mempersiapkan seraca matang langkah-langkah perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan dibawah bimbingan Bapak Fenni F. Gunadi selaku Komisaris yang akan diterapkan untuk mewujudkan tujuan PT Berlian Unggas Sakti, yaitu memberikan MUTU PELAYANAN yang terbaik kepada para pelanggan merupakan Komitment Utama dari Divisi Marketing.

Breeding Farm

PT Berlian Unggas Sakti memproduksi DOC Final Stock Hubbard Broiler dan ISA Brown Layer. Breeding Farm PT Berlian Unggas Sakti yang terletak di Desa Tanjung Selamat Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang didirikan pada tahun 1983 sebagai remote unit PT Cipendawa. Pembenahan besar di tahun 1994 menjadikan Breeding Farm tersebut sebagai unit penghasil DOC Final Stock yang terjamin mutunya. Penerapan biosecurity melalui system sanitasi yang begitu ketat dan berlapis-lapis, memperlihatkan betapa kuatnya usaha kami untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kontaminasi dengan pihak luar, sehingga wilayah Breeding Farm diupayakan menjadi wilayh yang benar-benar steril dan higienis.

Dukungan dari tenaga-tenaga yang terampil dan berpengalaman, merupakan jaminan tersendiri terhadap mutu Parent Stock yang dipelihara di Breeding Farm agar mampu menghasilkan DOC final stock berkwalitas. DOC yang akan dipelihara oleh peternak pelanggan kami. Pemeliharaan kondisi ayam induk yang baik dan sehat sejak DOC Parent Stock diterima akan memberikan kontribusi yang baik pula bagi perkembangan ayam selanjutnya. Prosedur ini diterapkan baik pada jenis Parent Stock Hubbard Broiler maupun Parent Stock Isa Brown Layer yang merupakan 2 strain unggulan PT Berlian Unggas Sakti.

Standard farm management yang baik senantiasa diterapkan sesuai Breeders Manual di dalam setiap tahap-tahap pertumbuhan. Mulai dari periode starter sampai dengan periode laying.Dalam setiap tahap secara teliti dilakukan seleksi terhadap ayam yang non produktif, sehingga pada akhirnya hanya ayam yang benar-benar produktiflah yang dipelihara untuk diharapkan menghasilkan telur-telur yang memiliki daya tetas yang tinggi.

PT.MEDION

Korespondensi Perusahaan

Alamat: Jl.Babakan Ciparay 282

Bandung 40223, Jawa Barat

Indonesia

Sifat Dasar Usaha: Pabrikan dari kategori Agraris

Penjelasan Ringkas

Perusahan vaksin, obat-obatan, dan peralatan peternakan